Infus, Suntik, dan Obat - Obatan : Ketiga Alat Medis Ini Yang Membuat Saya Menjadi Manusia Baru

Sejak kecelakaan yang saya alami pada Maret 2010 lalu, saya merasa tidak berguna bagi siapapun. Kasar nya bisa dikatakan “Si Auda yang merepotkan”. Sejak saat itulah saya menutup diri dari mengenal laki – laki (bukan teman – teman saya). Rutinitas saya tak terlepas dari aktivitas pengobatan Syaraf dan Fisioterapi demi menguatkan kembali bagian kanan dari tubuh saya yang sempat lumpuh sehabis kecelakaan. Rutin mengonsumsi obat – obatan menyebabkan tubuh saya mengalami peningkatan berat badan, sehingga teman – teman yang bertemu saya selalu bertanya, “ gemuk kali kau da?”. Sedih sebenarnya mendengar pertanyaan mereka (yang tak tahu kecelakaan yang saya alami), tapi apa yang bisa saya lakukan? Jika saya tak mengkonsumsi obat – obatan tersebut, maka saya tak akan pulih walaupun tidak 100% normal seperti sedia kala.
13193029601636240485
image - google.co.id
Tak jauh berselang, beberapa hari sebelum ulang tahun saya, pertengahan Juli 2010 lagi – lagi saya mengalami kecelakaan. Alhamdulillah masih diberikan kesadaran olehNya walaupun saya mengalami luka – luka.
Kecelakaan ketiga terjadi setelah seminggu saya pindah ke rumah baru pada September 2010. Sepulang kuliah, sekitar pukul 7 malam. Kecelakaan tersebutlah yang menyebabkan pen ini berada disiku kiri saya. Desember 2010 saya melakukan operasi. Kembali saya harus mengonsumsi obat – obatan setelah infus, suntikan dan operasi di rumah sakit.
Peningkatan berat badan yang saya alami bukan karena saya “gila” makan. Sama sekali tidak, saya sangat malas bila menjamah makanan. Dirumah, saya sering dimarahi oleh ibu karena sering tak makan. Pernah suatu ketika teman saya berujar, jika sudah sering “bermain dengan infus, suntikan, dan obat – obatan” maka akan sulit bila ingin menurunkan berat badan. Setelah kecelakaan yang saya alami, maka Saya Semakin yakin, bahwa ketiga benda tersebut yang menyebabkan berat badan saya meningkat.
13193031841034889392
image - google.co.id
Disisi lain, Alhamdulillah saya masih diberikan umur sampai sekarang setelah kecelakaan yang pernah membuat saya comma dulu. Saya percaya Tuhan sangat menyayangi saya dan diberikan kesempatan untuk melakukan hal yang lebih baik lagi setelah nya.
Ini bukan asal curhat, tapi saya hanya ingin berbagi pengalaman sesuai dengan motto Kompasiana “sharing, Connecting”. Mohon maaf jika tidak berkenan.
Selamat Malam
Auda Zaschkya

You Might Also Like

0 komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Just an ordinary girl who wanna be a woman someday

Translate