Kebahagiaan Imlek Sang Akong Jompo

Kemarin pagi, saya ingin sekali melihat keramaian serta kemeriahan imlek yang terdapat di kota Medan. Sangking penasarannya, Kemudian saya menghubungi seorang teman yang berprofesi sebagai fotografer freelance, sebutlah namanya Eko. Menurut informasi yang saya terima dari pacarnya, bahwa Eko baru saja mengambil foto tentang perayaan imlek. Eko mengatakan bahwa terdapat acara perayaan imlek di Vihara Gunung Timur. Silahkan datang kesana, banyak juga orang yang datang kesana sekedar untuk mengambil gambar. Atas intruksi eko tersebut, berangkatlah saya ke tempat yang dimaksud.
13274016861809396330
Vihara Gunung Timur , Image dari www.deliheritageclub.wordpress.com
Sesampainya saya disana, tempat itu ramai sekali bahkan tampak banyak polisi yang sedang berjaga-jaga juga ada beberapa satpam dan penjaga vihara tersebut.
13274018882107218745
salah satu tempat sembahyang dok. pribadi
Pada tulisan saya kali ini, saya tidak ingin menuliskan tentang kemeriahan acara imlek layaknya biasa yang sering kita lihat. Namun, saya ingin menceritakan kebahagiaan imlek bagi seorang kakek.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, Imlek ini memang merupakan puncak kebahagiaan setiap masyarakat tionghoa, tak terkecuali bagi seorang kakek (Akong) yang menyanyikan lagu dengan alat musik kreasinya sendiri yang terbuat dari bambu dan kaleng. Menyanyi ini merupakan hobi sekaligus mata pencahariaannya kini.
13274020792025109047
akong ak kao yang sedang menyanyi - dok. ppribadi
Beliau duduk di sebuah kursi, tepat pada sisi kiri pintu masuk Vihara Gunung Timur yang terletak di jalan Hang Tuah yang bisa dimasuki lewat jalan T. Cik Ditiro.
Beliau menyebut namanya Ak Kao yang telah berumur 82 tahun. Pembicaraan yang kami lakukanpun tidak begitu jelas kedengarannya sebab keterbatasan suara sang kakek yang sudah lanjut usia tersebut. Beliau berkata : gigi akong hilang jadi susah bicara. Hilang maksudnya copot semua dimakan usia. Namun, dari penuturannya, beliau bertempat tinggal dipanti jampo karya kasih jalan mongosidi (dekat bandara polonia) Medan.

Sejak lahir, beliau memang sudah berdomisili di kota Medan. Dahulu pekerjaan beliau adalah tukang becak. Sekarang di usianya yang sudah 82 tahun ini, beliau hanya menyanyi di Vihara ini sejak pagi hari hingga malam hari. Beliau datang ke vihara ini setiap hari menggunakan becak yang di sewa perharinya dengan biaya sekitar Rp 12.000,00.

Kalau untuk menanyakan, mengapa beliau tinggal dipannti jompo dan mengapa tidak tinggal bersama anaknya, jujur saya tidak sanggup atau dapat dikatakan saya tidak berani. Saya takut membuka tentang keluarga beliau apalagi jika terdapat aibnya, saya takut beliau tiba-tiba menangis. Bayangkan saja usia beliau yang sudah 82 tahun yang renta akan sedih bila mengingat masalah yang dimilikinya. Sungguh saya tak sampai hati. Kemudian saya mengamati tindakan beliau selanjutnya saja.

Ketika saya sedang berbicara dengan beliau, tampak beliau sedang menghitung uang. Cukup banyak memang. . Banyak kali orang kasih angpao untuk akong. Akong senang kali. Rame kali yang datang kesini. Barusan aja ada yang kasih uang untuk akong dua ratus ribu.
Beliau berkata bahwa banyak orang yang mengetuk pintu kamar beliau sehingga beliau tak bisa tidur sampai sekitar pukul 10 malam, apalagi sedari 2 malam kemarin, mereka berkata : akong akong, ambil angpao untuk akong nih. Rame kali bolak-balik mereka datang.

Imlek kemarin merupakan kebahagiaan tersendiri bagi sang akong. Dengan adanya imlek ini beliau dapat meneruskan hobi beliau menyanyi sekaligus menambah penghasilan. Semoga perayaan imlek kali ini merupakan perayaan imlek yang paling berkesan bagi akong di usianya yang telah 82 tahun tersebut.

Bau harum dupa turut serta menjadi kebahagiaan tersendiri dalam perayaan tersebut. Sedari beberapa hari sebelumnya sampai pagi hari kemarin, Masyarakat tionghoa berbondong-bondong mendatangi berbagai vihara yang terdapat di kota Medan. Tahun baru cina atau yang lebih akrab dikenal dengan Imlek merupakan hari besar yang diperingati oleh masyarakat tionghoa diseluruh dunia. Pada hari imlek yang jatuh pada tanggal 23 januari 2012 kemarin, tentunya memberikan berjuta harapan baru bagi mereka, terutama bagi akong Ak Kao.

You Might Also Like

0 komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Just an ordinary girl who wanna be a woman someday

Translate