Wanita Dinilai Cantik Karena Kosmetik dan Dandan ?
Kaum Hawa? Ya… siapa yang tidak kagum melihat kaum saya ini apalagi wanita yang cantik. Menurut pengamatan saya, Wanita dan kecantikan adalah dua hal yang memiliki hubungan yang cukup signifikan serta tak dapat dipisahkan. Wanita tak akan percaya diri jika keluar rumah tanpa berdandan, sehingga wanita memiliki berbagai macam tata rias.
Dimulai dari moisturizer, foundation, bedak (tabur/padat a.k.a two way cake), blush on yang kesemua ini digunakan sebagai alat dekoratif untuk wajah.
Belum lagi untuk bagian mata dapat dipoles dengan eye shadow, bulu mata juga bisa ditambahkan mascara atau untuk memberi kesan agar mata lebih besar dapat juga dipakai bulu mata palsu. Untuk mempertegas garis maya dapat digunakan eyeliner. Di bagian alis juga tak ketinggalan digunakan eyebrow. Bahkan ada juga wanita yang mencukur alisnya.
Untuk bibir juga dapat digunakan berbagai jenis lip. Misalnya lipbalm, lipgloss dan lipstik. Nah, lipstikpun ada yang berstektur matte (padat) sehingga cenderung tahan lama, ada juga yang tidak. Serta tak ketinggalan penggaris bibir.
Dari cukup banyak alat modifikasi wajah yang telah saya sebutkan diatas, bagi kita wanita pasti memiliki alat-alat tersebut (walaupun tak semua), sehingga terkadang untuk mengaplikasikan berbagai macam alat tersebut dapat menghabiskan waktu yang cukup lama. Belum lagi untuk bagian rambut.
Tak jarang banyak wanitapun mengunjungi salon. Nah,, untuk salon sendiri saya pribadi tak pernah mengunjunginya selain untuk potong rambut.
Cantik itu sendiri berbeda-beda konsepnya untuk setiap orang di seluruh dunia, dapat dilihat lebih jelas disini http://www.seasite.niu.edu/
Layaknya sedang mengikuti pemilihan Dara (Medan), None (Jakarta), Puteri Indonesia (Nasional) ataupun Miss World (Internasional). Setiap wanita pasti ingin terlihat cantik di mata semua orang. Tindakan ini bukan tidak bertujuan. Arahnya sangat jelas, misalnya wanita ingin terlihat cantik agar dapat pegakuan dari orang lain, seolah-olah tak ingin ketinggalan dari orang lain. Apalagi kalau ingin tampak cantik di depan lawan jenis. Sang wanitapun sering menghabiskan waktu lama untuk berdandan. Wajar memang ini dipakai, toh ini juga merupakan trik untuk menarik perhatian kaum adam. Ini sudah makanan sehari-hari yang saya temukan.
Fenomena berlomba-lomba dalam hal kecantikan ini biasanya membuat si wanita sering ketakutan hingga sering bercermin jika melihat cermin ataupun pintu kaca di mall. Bahkan saya juga pernah melihat wanita bercermin pada kaca mobil orang, entah itu untuk sekedar membetulkan letak jilbabnya ataupun menyisir rambutnya. Bagi saya pribadi, hal itu cukup membuat saya mengernyitkan dahi, antara kesal dan senang melihat orang tersebut merias diri pada kaca mobil orang.
Ceritanya seperti ini, suatu ketika saya sedang menunggui seorang teman yang sedang mengikuti perkuliahan di dalam mobilnya. Mesin mobil saya hidupkan supaya saya dapat menghidupkan ACnya. Tak lama datanglah seorang wanita (mahasiswi kampus) ke arah mobil. Ia pikir mobil ini kosong lalu tanpa melihat kiri kanan langsung saja ia berkaca di kaca pintu sebelah kiri (tempat duduk saya). Kaca mobil yang 60% gelap, cukup bisa untuk “ngaca”. Kontan saja saya terkejut, saya pikir maling. Ternyata ia sedang asyik membereskan wajah dan rambutnya, sayapun tersenyum. Lama ia disitu, sayapun kesal, Akhirnya keisengan saya muncul, saya bunyikan klakson berkali-kali serta tak lupa menurunkan kaca tersebut dan iapun terkejut, tanpa permisi sang wanita tadi langsung pergi.
Lebih Lanjut Tentang Kecantikan
Berbicara tentang kecantikan, Apa dan bagaimana kecantikan itu? Seberapa pentingnya alat kosmetik bagi kaum hawa? Berbagai pendapat tentang kecantikan telah saya dapatkan melalui penjaringan opini publik melalui facebook yang saya lakukan.
Menurut kak Ajeng, Angelina, Aja dan Wiwik Semua wanita itu pasti cantik, sesuatu yang tumbuh di dalam diri kita sendiri, yang meliputi kebersihan hati dan keseimbangan diri. Cantik itu nomor sekian yang terpenting yaitu menarik. Berdandan juga penting, asal jangan berlebihan saja dan tak perlu membuang waktu lama untuk berdandan.
Pendapat serupa saya peroleh dari kak Dorma dan kak Dwi, cantik itu adalah saat kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri walaupun tanpa make-up. Apalagi kakak berdua ini tidak pernah menyentuh segala macam krim akibat kulitnya yang sensitive. Kak Dorma juga menambahkan, ia sering mengonsumsi makanan dan minuman yang ia pun tak menampik bahwa hasilnya baik bagi tubuh dan kulitnya.
Selanjutnya pendapat dari kaum adam. Bang Hakim menambahkan semua wanita itu cantik. Lebih lanjutBang erri dan bang ichsan mengatakan wanita itu cantik tercermin dari perilaku dan kepintarannya.Bunda selsa menambahkan, yang penting tidak membosankan. Pendapat ini juga di amini oleh kak Aulia.
Pernah punya teman yang merasa “sok kecantikan”? atau bahkan anda sendiri yang merasa diri cantik? Saya rasa ini sangat wajar, tapi terus terang cukup membuat saya “eneg”.
Saya mempunyai seorang teman, sebutlah namanya Santi. Jika ingin berpergian, si Santi ini tak percaya diri jika tak berdandan. Suatu ketika, saya bersama ibu sedang berada di restauran yang sama dengan dia tapi saya tidak menegurnya. Terus terang saya tidak mengenalnya yang tanpa make-up. Lalu dia yang menegur saya.
Kesehariannya pun tak pernah terlepas dari make-up. Suatu ketika, ia mengajak saya ke sebuah mall. Ya saya ikuti. Sesampai disana, ia malah berkata, “bedak ini gak ada disini, da.. Adanya di mall yang itu, harganya sekian ratus ribu”. Jengah saya melihat dia yang selalu begitu, Lalu sayapun berkata, “aku ‘gak maulah kawani kau jalan cari bedak itu.. lagian mau semahal apapun bedak dan alat dandanmu, tetap aja mukamu ‘gak bakal berubah”.
Pada intinya, semua wanita itu cantik terlepas dari alat kosmetik yang dipakainya. Tak Cuma fisik namun yang terpenting bagi kecantikan itu sendiri jika selalu didukung oleh kecantikan diri pribadi yang tercermin lewat perilaku kita terhadap sesama.
Salam cantik untuk seluruh wanita di dunia :D
0 komentar