Setiap pasangan yang telah menikah, pasti menginginkan, minimal seorang anak. Namun demikian, memiliki anak saja, bukan hal yang mudah dan butuh biaya yang sangat besar. Dari sejak saat si anak di dalam perut ibunya, si ibu, sudah seharusnya diberikan makanan yang bergizi dan bernutrisi baik, demi mendukung perkembanganan janin agar sehat, sehingga lahir dengan selamat.
Bukan murah membiayai kehamilan seorang ibu Dari mulai makanan dan susu yang mengandung asam folat hingga omega 3 misalnya, adalah hak mutlak yang mesti diperhatikan dalam kehamilan, agar menghasilkan anak-anak yang cerdas dan tidak mengalami cacat lahir. Tentu ini diperlukan dana yang besar. Biaya perawatan ini adalah perwujudan dari tanggungjawab kita sebagai orang tua.
Seberapa Penting Biaya Pendidikan Anak?
Dengan memiliki anak, sebagai orang tua, harus sudah merancang masa depannya, termasuk biaya sekolahnya yang semakin hari semakin tinggi, yang sudah semestinya diperhitungkan oleh para orang tua, bahkan para pasangan sejak sebelum menikah. Coba dihitung, berapa biaya sekolah ini?
Katakankah sekolah Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK), yang menjadi tempat awal
pembentukan karakter dan pengenalan lingkungan seorang anak, biayanya belum
terlalu besar. Mungkin kira-kira Rp 1.000.000. Lalu si anak akan masuk Sekolah
Dasar (SD). Untuk SD ini, akan lebih besar lagi biayanya,dari seragam sekolah
sampai buku pelajaran.
Di Sekolah Menengah Pertama
(SMP), biasanya tak cukup hanya menerima asupan mata pelajaran dari sekolah. Namun
juga harus mengambil les demi les dari luar sekolah, yang bermanfaat untuk
menunjang proses pembelajaran, misalnya agar menjadi juara kelas. Tak lupa, di
saat Sekolah Menengah Atas (SMA), tentu si anak akan mengikuti bimbingan
belajar tambahan, yang lebih spesifik, guna menemukan bakat dan minatnya. Misalnya
jika si anak menyukai mata pelajaran eksakta, seperti matematika, bisa mengikuti
bimbel matematika.
Salah satu contoh bimbingan
belajar khusus pelajaran eksakta, anak-anak bisa mengikuti bimbel live interaktif bersama Sinotif, yang dapat membantu si anak agar lebih berprestasi di bidang eksakta.
Dengan bantuan tenaga pengajar dan keinginan si anak sendiri, pasti dia mampu
mengikuti bermacam try-out, yang pada akhirnya, dia dapat lulus untuk
berkuliah di kampus impiannya kelak.
Adalah tanggungjawab setiap orang
tua untuk mempersiapkan dana pendidikan seorang anak, tapi sudah siapkah orang
tua menghadapi keinginan anak, dalam hal ini terkait minatnya, jika suatu saat si
anak ingin yang lebih?
Maka dari itu dikatakan oleh
Co-founder YDK Group, Rudy Jingga di Zoom bersama Sinotif beberapa waktu lalu, diharapkan
para orang tua juga bisa mengikuti hal tersebut, dengan meningkatkan lagi
dananya yang disimpan, baik dengan menabung secara konvensional (Bank) dan
mengikuti asuransi, maka keinginan si anak itu bisa terwujud. Kalau cita-cita
si anak terwujud dan berhasil, orang tua juga yang bahagia, bukan?
Biaya pendidikan anak kita,
semakin hari semakin tinggi. Maka dari itu, persiapan dan perencanaan biaya
pendidikan si buah hati, harus dibuat serinci mungkin, yang benar-benar bisa
menjangkau keinginan si anak.
Selain asuransi – proteksi biaya
pendidikan, mesti ada juga rencana lain, yaitu menabung dengan cara investasi
lainnya, seperti memiliki tanah atau property yang bisa dijual sewaktu-waktu
ketika dibutuhkan.
Apapun caranya, sudah
semestinya dipersiapkan oleh orang tua, untuk biaya pendidikan anaknya, baik
untuk biaya yang sudah pasti seperti biaya hariannya khususnya untuk sekolah,
maupun biaya segala les tambahan agar anak kita dapat mewujudkan cita-citanya,
berikut juga biaya lain yang tak terduga terkait pendidikan, karena semakin
hari, orang berpendidikan semakin penting, karena seperti yang sudah kita
ketahui, pendidikan dapat mengubah peradaban dunia.
Jadi, sudahkah mommy dan daddy
memberi proteksi untuk pendidikan buah hatinya?