Kakak Aman Indonesia, Bersama Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
6/recent/ticker-posts

Kakak Aman Indonesia, Bersama Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual

 

https://www.instagram.com/kakakaman.id/

Tahun 2025 sudah hampir berakhir, namun kekerasan seksual yang terjadi pada anak, masih terus berlanjut. Sayangnya, kekerasan tersebut, malah banyak terjadi di lingkup rumah tangga dan keluarga yang seharusnya menjadi tempat teraman bagi anak-anak.

Bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi dalam lingkup rumah tangga, tentu bermacam-macam. Ada anak yang dipaksa dan diperkosa oleh ayah, kandung, ayah tiri, juga pamannya, di mana para orangtua tersebut, seharusnya melindungi si anak.

Sampai Juli 2025 saja, ada 9.956 kasus kekerasan terhadap anak, dari 15.615 kasus yang telah dilaporkan, menurut data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA). Korban-korban tersebut, kebanyakan ada di usia sekolah 13 – 17 tahun. Ini adalah sebuah kenyataan pahit yang masih harus diterima oleh anak-anak di negeri ini, apalagi setiap tanggal 23 Juli, kita memperingati Hari Anak Nasional.

Berbagai kecemasan soal siapa lagi yang peduli kepada anak kalau bukan keluarganya sendiri, tentu menjadi bahan perbincangan yang menjadi semakin panas, akibat emosi yang dirasakan tapi takt ahu berbuat apa. Apalagi hampir setiap minggu, ada saja pemberitaan baru soal kekerasan seksual terhadap anak, hingga lahirlah Kakak Aman Indonesia, yang diinisiasi oleh Hana Maulida dan dua temannya. Lahirnya Kakak Aman Indonesia, berawal dari obrolan di warung bakso di awal tahun 2023, menurut keterangan Hana di Instagram pribadinya.

https://www.instagram.com/kakakaman.id/


Kakak Aman Indonesia, berdiri dan mulai berkegiatan di SDN Buah Gede di Kota Serang, Banten, sampai tak hanya dikenali di dalam kota saja, bahkan sampai ke kota lain seperti Cilegon.

Kegiatan yang dilakukan oleh Kakak Aman Indonesia, dimulai dari memberikan pendidikan terkait seksualitas dan kekerasan yang dapat terjadi dengan Bahasa yang mudah dipahami, apalagi anak-anak yang kerap menjadi korban adalah anak yang masih berada umur muda, di mana mereka masih belum tahu harus berbuat apa kalau terjadi kekerasan seksual, seperti dicolek-colek bagian tubuhnya oleh lelaki, baik muda maupun tua, baik teman, bahkan keluarga sendiri.

Tak hanya melalui tatap muka dengan para anak, kegiatan Kakak Aman Indonesia juga dengan menempelkan poster-poster yang menarik minat baca anak-anak tentang kekerasan seksual, agar anak-anak juga dapat terus waspada di mana dan kapan saja.

Kegiatan yang telah dilakukan oleh Kakak Aman Indonesia ini, tentu harapannya agar kekerasan seksual, terlebih dalam lingkup keluarga ini, dapat menjadi perhatian bagi masyarakat, agar anak-anak dapat terhindar dari perlakuan keji tersebut. 

Sebagai orangtua, bersama Kakak Aman Indonesia, terlebih ibu, dapat pula memberi edukasi serupa kepada anak-anaknya, agar barangkali bisa secukupnya saja berinteraksi dengan laki-laki, meski ayah dan kakak laki-laki di rumah, demi menghindari kejadian yang tak diinginkan. Demikian pula, agar ayah dan kakak laki-laki, dapat menjaga diri dari perbuatan tercela terhadap sip uteri, termasuk menjaganya dari kejahatan kekerasan seksual dari yang bukan keluarga.

Masa depan seorang anak, harus dijaga bersama. Anak-anak ini merupakan tanggungjawab kita bersama. Maka dari itu, sedini mungkin, mereka harus secara aktif diajak berbicara dan berdiskusi tentang hal-hal yang dapat merugikannya ini, karena tubuh si anak perempuan adalah miliknya pribadi yang tak boleh disentuh oleh lawan jenis.

 #APA2025-KSB

Posting Komentar

0 Komentar