Kecewa Kepada Perusahaan, Tak Digaji dan Tak Diterima Bekerja karena Sedang Melanjutkan Kuliah
Uang. Suatu benda yang dapat merubah kehidupan manusia. Semua orang membutuhkan uang, kan? Terlepas dari layak atau tidaknya cara mendapatkan uang, Semua orang ingin mendapatkan uang dengan bekerja menjadi apa saja.
Termasuk saya, saya juga membutuhkan uang untuk meringankan beban ibu saya. Saat itu saya merasa kalau sudah tamat kuliah (kebetulan saya tamatan program D3 sekretaris tahun 2009), saya pikir akan mudah mencari pekerjaan dengan modal gelar Ahli Madya yang telah saya sandang.
Tak Digaji Oleh Perusahaan
Mulailah saya giat mencari pekerjaan pada Oktober 2009 itu. Sudah banyak surat lamaran yang saya masukkan saat itu dan awal Desember 2009 saya di terima di salah satu kantor tempat perdagangan valuta asing sebagai sales marketing. Mau tak mau saya harus mengambilnya juga dengan status masih training yang “katanya” gajinya per masuk kantor saja.
Awalnya saya diberikan tugas hanya sebagai telemarketing yang tetap berada di kantor. Rutinitas ini saya sukai, namun beberapa hari kemudian saya diikutkan dengan pimpinan kelompok kami (kami dibagi dalam 3 grup) mencari investor dengan pergi ke rumah orang tersebut (sudah membuat janji).
Di awal tahun 2010 kami yang seharusnya mendapatkan gaji walaupun sedikit malah tidak mendapatkan apa-apa. Jelas saya sangat kecewa sebab perjanjian awalnya tidak demikian. Sayapun keluar dari kantor tersebut. Yang dapat saya lakukan yaitu menghibur diri dengan mengatakan “ Ini Pengalaman, walau kecewa”. Namun saya tak patah semangat masih saja melamar pekerjaan kemana-mana.
Maret 2010 saya mendapat musibah kecelakaan dan harus total istirahat. Abang dan ibu saya berkata setelah sembuh nanti lebih baik melanjutkan kuliah ke jenjang s1. September 2010 mulai lah saya kuliah lagi mengambil Jurusan komunikasi. Kuliah ini sangat saya nikmati namun tak menguburkan niat saya untuk tetap mencari pekerjaan karena kuliah yang saya ambil berlangsung pada sore hari.
Mulai lagi saya memasukkan lamaran pekerjaan kemana – mana dan April 2011 saya mendapatkan tawaran pekerjaan dari abang saya untuk menjadi telemarketing di perusahaan jasa telekomunikasi.
Tak Diterima Bekerja Karena Sedang Melanjutkan Kuliah
Di kantor ini saya diharuskan masuk pukul 08.00 wib, lebih cepat dari telemarketer lainnya yang masuk kerja pada pukul 08.30 (itupun mereka banyak yang telat sampai pukul 09.00). Tak apalah pikir saya karena Awalnya pimpinan kantor tersebut memaklumi saya yang sedang menyambung kuliah ini dengan memberikan kelonggaran waktu pulang lebih cepat 30 menit (saya kuliah sore pukul 17.00 wib)
Dari telemarketing yang tugasnya Cuma menghubungi orang via telepon, tiba-tiba saya di tugaskan menjadi Direct Marketing yang diharuskan untuk menjadi sales di luar kantor. Memang saat itu saya diberikan uang saku harian, namun Saya kecewa karena perjanjian awalnya saya Cuma jadi telemarketing namun terpaksa harus saya lakukan juga.
Kekecewaan saya bertambah lagi karena saya tidak diizinkan pulang sebelum event selesai. Jadinya saya baru pulang pukul 17.30 wib. Dimana saat itu saya sangat lelah menjadi sales marketing jadi sayapun tidak bisa masuk kuliah.
Kemudian beberapa hari setelah event selesai, saya dipaksa untuk keluar dari kantor tersebut dengan alasan bahwa sang pimpinan tidak suka dengan saya yang masih kuliah bila bekerja. Sayapun langsung meninggalkan kantor tersebut. Beberapa hari kemudian saya datang ke kantor itu untuk mengambil gaji harian @ Rp 15.000 / hari. Lalu, saya melamar pekerjaan lagi di kantor lain.
Sempat dipanggil untuk interview dibeberapa perusahaan. Kalau ditanya sekarang kegiatan saya apa saja? Ya jujur saya menjawab saya sedang kuliah melanjutkan S1. Langsung saya ditolak.
Saya rasa bekerja dan kuliah bisa dijalankan secara bersamaan namun, rasa-rasanya gelar Amd saya tidak berguna karena selalu ditolak, jadinya Sampai saat ini saya tidak mencari pekerjaan lagi.
Sekarang yang saya lakukan yaitu kuliah pagi, sore dan malam demi menyelesaikan pendidikan S1 saya.
0 komentar