Jahanam!
Kau memang Jahanam
Sebabmu, butakan logikaku
Jua Olehmu, rasaku terpendam
Bahkan telah mati semangatku
Sebabmu, butakan logikaku
Jua Olehmu, rasaku terpendam
Bahkan telah mati semangatku
Dan aku?
Tidaklah sesuci Hawa, Maria bahkan
Aku hanya perempuan lugu
Pencari nikmat di kala malam
Bersama mereka dalam desahan
Tidaklah sesuci Hawa, Maria bahkan
Aku hanya perempuan lugu
Pencari nikmat di kala malam
Bersama mereka dalam desahan
*
Luguku hingga sebutlah aku bajingan
Lalu, Katakan aku Jalang
Tapi aku bukan perempuan sembaran
Tak mampu kuumbar rindu
Pada mereka penghias malamku
Lalu, Katakan aku Jalang
Tapi aku bukan perempuan sembaran
Tak mampu kuumbar rindu
Pada mereka penghias malamku
Dan Kau?
Kau lelaki biadab
rela biarkan perempuan ini tak beradap
menghiasi malam dengan mereka hingga mereka terlelap
Kau lelaki biadab
rela biarkan perempuan ini tak beradap
menghiasi malam dengan mereka hingga mereka terlelap
*
Memang, bahagia kutemukan bersama mereka
Tapi jiwaku kosong tanpamu, wahai Jahanam
Tapi jiwaku kosong tanpamu, wahai Jahanam
Kau tahu?
Teramat kubutuhkanmu
*
Di mana etikamu wahai lelaki ragu?
Bukankah kau selalu tahu akanku?
Mengapa tak kau tampakkan wujudmu?
Rindukanmu dalam logikaku
Bukankah kau selalu tahu akanku?
Mengapa tak kau tampakkan wujudmu?
Rindukanmu dalam logikaku
Lelah kulihat tingkahmu
Ingin kurobek tiap ukiran namamu di hatiku
Namun tetap saja, tak bisa kulakukan itu
Sebab, bayanganmu adalah teman tidurku
Ingin kurobek tiap ukiran namamu di hatiku
Namun tetap saja, tak bisa kulakukan itu
Sebab, bayanganmu adalah teman tidurku
0 komentar