Rasakan Pengalaman Wisata Religi di Graha Maria Annai Velangkanni Medan
Setiap daerah di Indonesia,
pasti memiliki tempat - tempat wisata yang tentunya bukan hanya indah, tetapi
juga unik. Demikian juga halnya dengan Kota Medan. Sebagai kota besar ke tiga
di Indonesia, Kota Medan memiliki banyak tempat pariwisata, yang berkaitan
dengan sejarah masa lampau, berikut penduduk yang mendiami kota ini. Salah satu
destinasi wisata yang terkenal dan unik yang berkaitan dengan hal tersebut adalah
Graha Maria Annai Velangkanni.
Terletak di areal perumahan Taman
Sakura Indah Jalan Sakura III Nomor 7, Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Kota
Medan, Graha Maria Annai Velangkanni yang atap berundaknya tampak menjulang
tinggi tersebut adalah sebuah bangunan gereja katolik, dengan gaya arsitektur
Indo-Mogul. Desain tersebut membuat bangunan ini terlihat seperti Gereja, Kuil,
dan Mesjid sekaligus. Sungguh unik.
Bangunan ini dibangun sejak
September 2001 dan diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Drs. Rudolf Pardede pada 1 Oktober 2005. 4
tahun lamanya pengerjaan bangunan ini, telah menelan dana dari sejumlah donatur
dari dalam dan luar negeri. Yang mendesain bangunan ini tentu saja pendirinya
yaitu Pastor James Bharataputera yang dibantu oleh ahli konstruksi bangunan, Prof.
Dr. Johannes Tarigan.
Bila dilihat dari tampak
luar, tak tampak seperti gereja katolik yang pada umumnya menyerupai Basilika
di Vatikan. Gereja dengan bentuk seperti ini, hanya terdapat di sini, satu-satunya di dunia. Namub demikian, namanya tetap sama. Yang pertama tentu saja di Tamil Nadu, India Selatan. Yang kedua, yang di Kota
Medan ini.
Gereja ini memiliki bentuk
atau relief yang serupa kuil - kuil tempat peribadatan umat hindu di India. Namun,
tak terdapat patung dewa dewi umat hindu. Sesuai dengan keyakinan Katolik,
tentu saja terdapat patung santo dengan beragam ekspresi.
Di lantai satu, terdapat
aula yang dapat dipakai oleh siapa saja, dengan menjaga ketertiban tentunya.
Awalnya, aula ini dijadikan balai pertemuan. Menurut Pastor James, aula
tersebut terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan membuat acara.
Lalu di lantai dua, terdapat
barisan bangku seperti di gereja katolik pada umumnya. Pahatan cantiknya dikerjakan
oleh Andreas, masih warga Kota Medan keturunan Tamil. Di dalam gereja ini
terdapat patung Bunda Maria Annai Velangkanni dan Puteranya setinggi dua meter
yang dibawa langsung dari India. Walaupun amatir kata Pastor James, pahatan di
gereja ciptaan Andreas, sangat rapi. Dan pastinya, ini terbukti dan masih terekam dalam ingatan saya seperti apa bagusnya pahatan dan ukirannya, saat saya sentuh pada kunjungan pertama saya ke dalam gereja ini, bulan Juli 2015 lalu.
Tak hanya gedung gereja, di
sisi kiri gereja terdapat Kapel Annai Velangkanni yang diperuntukkan sebagai
tempat berdoa harian umat Katolik. Di depan Kapel tersebut, juga terdapat taman
untuk memperingati Paus Yohanes Paulus II. Ada juga terdapat taman mini tanah
suci. Ada juga tempat penginapan bagi pengunjung dari jauh yang dapat menginap.
Total luasnya areal gereja dan tempat parkirnya adalah 8000 meter persegi dan
semuanya gratis.
Oleh karena desain yang unik tersebut, banyak pengunjung yang datang ke gereja ini setiap harinya. Tak hanya umat Katolik sendiri yang datang dan beribadah, banyak orang yang datang untuk melihat-lihat dan foto-foto di areal bangunan tersebut. Foto-foto yang dihasilkan pun terbilang unik dan menarik. Tak hanya dari Kota Medan sendiri, pengunjung juga terdapat dari luar kota dan luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
Berbagai ornamen cantik dan
unik yang terdapat di bangunan gereja tersebut, dilengkapi dengan ornamen khas
dari Sumatera Utara sendiri yaitu dari dua suku yaitu suku Batak Toba dan Karo
di gerbang pintu masuk, yang memberitahukan bahwa tak ada perbedaan suku,
bangsa, bahasa. Semua orang boleh ke Graha Maria Annai Velangkanni tersebut.
Jadi dengan memasuki areal ini, selain mendapatkan pengalaman religi berikut
keunikannya, para pengunjung juga dapat merasakan aroma toleransi yang sangat
kuat di Kota Medan. Hasil karya Pastor James ternyata memberikan aura positif
bagi Kota Medan, dilihat dari jumlah pengunjung yang meningkat setiap harinya,
terutama pada hari libur.
Sedikit melihat sejarah, sembari memberikan buku yang dituliskannya kepada saya, Pastor
James yang berasal dari India dan telah menjadi Warga Negera Indonesia (WNI)
ini menceritakan, awalnya dia membeli sebidang tanah untuk menyatukan para umat
Katolik keturunan India Tamil yang ada di Medan, dengan mendirikan sebuah aula.
Hal tersebut ingin diwujudkan karena mereka merasakan adanya kebutuhan untuk
berkumpul semenjak mereka pindah dari Kampung Kristen yang pernah dilayani oleh
Pastor James di Gereja St. Antonius Hayam Wuruk Kota Medan, pada tahun 1972
hingga tahun 1983. Maka dari itu didirikanlah sebuah gedung aula. Namun Pastor
James merasa, bila hanya sebuah aula, tidaklah cukup. Mereka kata Pastor James,
membutuhkan tempat beribadah dan berziarah juga. Makanya setelah kembali dari
tugasnya di berbagai kota di Indonesia, pada tahun 2001, Pastor James
mendirikan Graha Maria Annai Velangkanni ini.
Buku yang diberikan oleh Pastor James kepada saya, Oktober 2018 lalu. Buku ini menceritakan pengalaman Pastor James hingga mendirikan Gereja nan megah ini. |
Lebih lanjut Pastor James mengatakan, alasannya memilih untuk mendirikan Graha untuk Maria Annai Velangkanni adalah bahwa nama Maria Annai Velangkanni, sudah akrab di kalangan masyarakat Tamil, tidak terkecuali yang ada di Medan.
Seperti yang telah
disebutkan di atas, Graha Maria Annai Velangkanni yang pertama, terdapat di
Tamil Nadu, India Selatan. Naman Annai sendiri berarti Bunda. Jadi Maria Annai
berarti Bunda Maria. Kemudian nama Velangkanni (di Medan) atau Vailankanni (di
India) adalah sebuah tempat di Tamil Nadu yang mana tempat peziarahan dan
pemujaan terkenal di seluruh dunia bagi orang-orang dari semua ras dan
kepecayaan atas bantuan, perlindungan dan mujizat yang menakjubkan. Orang Tamil
sendiri, terlepas dari kepercayaan agama mereka, berdatangan ke gereja-gereja
yang dipersembahkan untuk Bunda Maria yang terberkati di setiap tempat.
Bagaimana? Sudah siap menikmati pemandangan menarik dan unik ini? Segera liburan ke Kota Medan, ya.
Salam, Auda Zaschkya.
Let's be friend on my social media:
Email: zaschkya25@gmail.com
26 komentar
wah terima kasih sudah sahre, kapan-kapan kalau ke Medan aku mau berkunjung ah :)
BalasHapusTerima kasih sudah membaca, Ci. Silakan datang ke Medan dan nikmati wisata menarik dan unik ini.
HapusBikin penasaran. Mudah-mudahan bisa ke sana ya.
BalasHapusBagus banget tempatnya, bener2 Instagramable
BalasHapusNah ini dia, Kak. Pas buat foto2.
HapusUnik banget ya bangunannya, apalagi cuma ada 2 di dunia. Menambah wawasan aku. Thank you kak udah sharing :)
BalasHapusTerima kasih sudah membaca, Ya. Silakan datang ke Medan dan nikmati wisata menarik dan unik ini.
HapusJadi tahu ada gereja historis gini di Medan. Moga2 kapan waktu bs plesiran ke medan hehehe...
BalasHapusAsyikkkk.. segera, Ci..
Hapuswah bagus banget tempatnya, jadi pengen kesana
BalasHapusSegera yuk beb
Hapusnanti kalo ke Medan bakal mampir juga deh hihi
BalasHapusJangan lupa ya..
Hapusarsitektur gereja nya mantap betulll
BalasHapusPas mantul..
HapusGerejanya cantik banget. Kirain kuil gitu... bagus nih destinasi wisata medan yang harus dikunjungi
BalasHapusIya.. sepintas mirip kuil. Yuk ke Medan.
HapusKak auda, ini tuntungannya dekat mana ya? Ntar coba aku cari pastinya. Baru tau soal ini cantik kali tampak luarnya.
BalasHapusKalau dari rumahku, sebelum Pajak Melati. Lewat Taman buaya 😃
HapusNtar pas aku ke Medan ajakin jalan2 dong kak wkwk
BalasHapusIyah. Sinilah, Tamii 😃
HapusMantap..
BalasHapusTinggal di Medan sayanya..
udah lama gak kesana.. 😆
BalasHapusPadahal suamisempat ditempatkan di medan selama 8 bulan tapi enggak ke sini hikss
BalasHapusPaling ke tempat yg udah terkenal cem danau toba
Padahal ternyata medan nih punya temoat lain yg enggak kalah keren y m
Keren banget bangunan dan arsitekturnya kakak. Kemarin hamper singgah kemari, mau foto-foto gitu. Jadilah kami nyasar pas cari alamatnya di Google Map. Semoga terbantu dengan adanya tulisan ini, next trip kami mampir ahhh
BalasHapusjadi pengen ke medan deh :")
BalasHapus