Kecewa Terhadap Pelayanan ATM Bank

Pasti pembaca sekalian sudah sangat akrab dengan Bank. Sejauh ini bank masih menjadi tempat andalan yang aman bagi masyarakat kita untuk menyimpan uang. Selain menyimpan uang, bank pula dapat memberikan pinjaman dan atau kredit bagi khalayak yang ingin membuka usaha. Dapat juga memberikan kredit angsuran bagi khalayak yang ingin membeli rumah melalui system KPR.
Kembali kepada fungsi umum bank dimana sebagai tempat menyimpan uang yang aman, terlebih dahulu kita wajib membuka tabungan di Bank tersebut, kemudian Costumer Servicenya akan memberikan fasilitas kartu ATM kepada pelanggan (gratis maupun berbayar) yang dapat kita gunakan sewaktu-waktu untuk mengmbil uang tanpa harus masuk ke dalam Bank.

Pada tulisan saya kali ini, saya tidak akan membahas tentang Bank itu lebih lanjut, saya akan menuliskan bentuk kekecewaan saya (mungkin banyak orang) terhadap penggunaan kartu ATM yang notabenenya memudahkan pengambilan simpanan tabungan kita.
Pasti kita semua tahu kegunaan dari kartu ATM, bukan? Menurut www.printerkartu.com Kartu ATM(Anjungan Tunai Mandiri) adalah kartu untuk bertransaksi secara debit, atau untuk mengirim uang, dan untuk membayar tagihan secara elektronik menggunakan mesin ATM. Juga fungsi umumnya telah saya tuliskan diatas.

Sepulang ujian pada hari jum’at 3 Februari 2012 yang lalu, saya mengunjungi Sun Plaza pukul 19.00 wib guna mengambil uang sebagaimana permintaan ibu saya. Kemudian saya langsung mengunjungi ATM Bank yang berslogan “Terdepan, Terpercaya, Tumbuh Bersama Anda”.
Setelah memasukkan kartu ATM dan menekan nomor PIN serta pilihan transaksi (pada mesin ATM dengan nominal penarikan Rp 100.000,-), saya mengambil uang sebesar Rp 600.000,- dan tak lama uangpun keluar dari mesin tersebut pas Rp 600.000, lalu apa yang saya dapatkan? Saya mendapatkan selembar pecahan uang Rp 100.000,- yang tidak layak digunakan. Tak lupa mengambil struk bukti pengambilan, saya pun pulang.
13285095851848144614
nominal Rp 100.000,- yang rusak beserta struk bukti penarikan. foto : dok. pribadi
1328509501160050915
foto dok.. pribadi
Terus terang saya kecewa lagi. Mengapa saya katakan lagi? Sebab, sebelumnya pada November 2011 yang lalu, saya pernah mengalami kejadian yang sama dengan ATM Bank yang sama pula.
Saat itu, saya ingin menukarnya langsung ke Bank yang bersangkutan, namun ditolak dengan alasan saya tidak dapat menunjukkan struk pengambilan. Saya disarankan untuk langsung menukar uang tersebut ke Bank Indonesia (BI).

Setelah menikmati macetnya kota Medan, saya sampai di Bank Indonesia yang terletak berhadapan dengan Lapangan Merdeka dan Kantor Pos besar. Namun, lagi-lagi saya menelan kekecewaan disini sebab satpam mengatakan jika ingin menukar uang di Bank Indonesia (BI) saya harus mengikuti prosedur BI dimana layanan penukaran uang hanya dibuka seminggu sekali pada hari Kamis. Itupun tidak bisa sembarangan, saya diharuskan mengantri (mengambil nomor antrian)  dari pukul 07.45 wib sedangkan loket pelayanannya baru dibuka pada pukul 09.00 wib. Namun saat itu saya tidak bisa melakukan hal tersebut dikarenakan jauhnya tempat tinggal saya dengan Bank Indonesia tersebut (hampir 1 jam perjalanan, itupun jika tidak macet).

Kemudian saya menyerahkan uang tersebut kepada abang saya guna ditukarkan olehnya atau mungkin ada orang yang bisa diminta bantuan dikantornya (kantor abang saya dekat dengan BI). Abang saya juga mengatakan bahwa pernah mengalami hal yang hampir sama dengan saya (kecewa) dimana ia memilih untuk mengambil uang Rp 500.000,- sedangkan uang yang keluar Cuma Rp 450.000,-. (pecahan Rp 50.000,-)

Senin, 06 Februari tadi pagi dengan membawa bukti struk penarikan uang Rp 100.000,- yang tak layak diguanakan, saya mengunjungi bank tersebut yang dekat dari rumah saya. Namun kata tellernya, saya diharuskan menukar uang ini di Bank yang tedekat dengan Sun Plaza. Jadi saya pun kembali ke tengah kota (dekat dengan BI).

Sesampai disana, saya langsung menghadap tellernya guna menyampaikan kekecewaan saya. Dan syukurnya sang tellerpun cukup ramah, ia pun segera menukarkan uang tersebut ke dalam dan 5 menit kemudian saya diberikan nominal Rp 100.000 yang layak guna. Sang tellerpun mengucapkan permintaan maaf untuk ketidaknyamanan saya atas kesalahan ATM Bank tersebut.

Sudah selayaknya saya mengungkapkan kekecewaan saya atas Bank tersebut dan bagi pihak Bank tolonglah lebih waspada dalam mengisi uang ke dalam mesin ATM. Sepantasnya dilakukan penyortiran yang benar-banar teliti agar nasabahpun tidak kecewa.

You Might Also Like

0 komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Just an ordinary girl who wanna be a woman someday

Translate