[KVC] Aku Masih Sangat Mencintaimu
Kolaborasi By : Auda Zaschkya + D’Chan Dra (20)
Setelah mengalami kecelakaan bersama Nayala, Andra terbaring koma selama 2 tahun di Rumah Sakit, sementara Nayala sendiri meninggal dunia akibat kecelakaan itu. Setelah Andra terbangun dari komanya, ia menanyakan keberadaan Nayala. Keluargapun enggan menjawab, namun Andra terus memaksa dengan pandangan yang berkaca-kaca serta mengancam akan meninggalkan Rumah Sakit demi mencari Nayala.
Tak sanggup melihat keadaan Andra, keluargapun mengatakan bahwa Nayala telah meninggal dalam kejadian yang mereka alami 2 tahun lalu. Andra tak sanggup menerima, namun keluarganya terus memberi semangat sampai akhirnya Andra pun dapat menerima keadaan itu.
***
6 bulan setelah terbangun kembali dari komanya, Andra tidak tinggal lagi bersama keluarganya. Andra menyadari kecelakaan yang menewaskan Nayala dan hampir saja merenggut nyawanya adalah hukuman dari Allah Swt atas kealfaan yang pernah ia lakukan dulu. Kini ia ingin bertaubat dan mendekatkan diri padaNya, ia lebih memilih untuk tinggal di mesjid disamping pekejaan pokoknya di kantor.
***
Minggu pagi, 12 Februari 2012
Hari itu masih pagi sekali, gelap malam belum juga usai beranjak mendekati pagi. Tampak samar di kegelapan andra melaju dengan motor bututnya mencoba membuka gerbang masjid tempat tinggalnya bersama Pak Haji Gari. Pak Haji berdehem tiga kali, namun tak digubris oleh chadra, lalu pak haji memanggil namanya.
“Eh mau kemana kamu An?”, sedikit keras pak haji bertanya.
“… ngg.. nganu pak haji.. mau keluar, bentar… aja” jawab Andra. “Bolehkan pak haji…?”tanyanya lagi.
“Oh… tentu boleh, tapi selesaikan dulu tugasmu ya nak”, pak haji tersenyum penuh arti.
Sementara Andra bersungut-sungut menggerutu karena tertunda “hajat” nya. Terpaksalah ia matikan motor bututnya dan menutup kembali gerbang masjid. Ia harus segera membersihkan masjid terlebih dahulu sebelum adzan subuh berkumandang, itu tadi yang di maksud pak haji tugas tadi.
Andra memang cleaning service di masjid ini, jadi memang sudah tugasnya “menguasai” mesjid dahulu seperti pagi ini, walaupun sedang ada sesuatu yang lain yang ingin diselesaikannya, namun mau tak mau dia harus selesaikan tugasnya di Masjid ini.
***
2 jam berlalu dan haripun telah pagi, Andrapun telah menyelesaikan tugasnya. Seperti tak mau berlama-lama Ia kembali menyalakan motornya, membuka gerbang dan melaju dari halaman masjid, menjauh dan tak lama menghilang di tikungan jalan.
Mengikuti jejak kepergian Andra, 20 menit berlalu sejak meninggalkan halaman masjid. ternyata dia menuju ke pemakaman umum di daerah pinggiran kota.
Memasuki areal pemakaman Andra langsung menuju salah satu makam di situ, tiba di depan makam yang dia tuju, dia langsung duduk di tanah menghadapi makam. Tangannya di atas pusara seolah sedang mengusap kepala seseorang.
“Tak ada yang aku sesali lagi Nay, aku sekarang sudah merasakan kebahagian yang sesungguhnya. Karena ku tahu kamu telah lebih dekat padaNya dan tentu lebih merasakan Kasih SayangNya. Karena di sini pun aku merasakan Tuhan Kasih dan Sayang padaku’, ujar Andra mengoceh sendiri di depan makam, seolah sedang bicara dengan seseorang di situ.
Pada batu nisan di pusara makam itu tertulis sebuah nama, Nayala nama perempuan yang masih tersimpan dalam hatinya. Sosok yang masih hidup dalam setiap langkah dan deru nafasnya. Ya, nama wanita yang sampai saat ini masih ia cintai. Di batu Nisan itu tertulis bahwa nayala sudah kembali ke pangkuan Ilahi selama 2.5 tahun. Ia menghembuskan nafas terakhir dengan tangan masih mengenggam erat tangan orang yang dia kasihi, Ya.. Andra. Andra yang saat itu juga terbaring dalam keadaan kritis. Semua kejadian itu seakan berulang kembali tergambar dengan jelas dalam kenangan Andra.
***
Hari ini, tepat 2.5 tahun kepergianmu Nay dan aku belum mampu menetapkan hatiku pada gadis lain. Terlalu besar harapanku untuk dapat membina rumah tangga denganmu. Aku menyebut ini sebagai cita-citaku Nay, cita-cita yang tak akan pernah mungkin bisa terwujud. Padahal saat itu, pertunangan kita baru saja dilaksanakan dan 6 bulan lagi kita akan menikah. Kau tahu, Aku sangat mencintaimu Nay. Perasaan ini teramat dalam, namun aku mengerti Allah SWT lebih mencintaimu. Do’aku semoga kau mendapatkan tempat terbaik di sisiNya. Selamat jalan Nay. Aku tetap akan mencintaimu.
Kini, Hampa hidupku tanpamu
Ingin rasanya aku menyusulmu
meletakkan cinta ini dipangkuanmu
Haruskah aku mengikutimu, wahai pujaan hati??
Setelah berbicara dan memanjatkan do’a di pusara Nay, Andrapun berjalan ke arah motor bututnya dan pergi menyendiri di taman.
=TAMAT=
0 komentar