Jangan Pernah Datang Terlambat Jika Telah Berjanji!
Seperti ungkapan yang
sering kita dengar, janji itu adalah hutang maka saya pribadi sangat
takut bila tidak dapat memenuhi undangan/janji yang telah disepakati.
Takut kenapa? Karena saya akan merasa MALU sendiri jika sampai tidak
datang. Konon lagi dengan ngaret. Pembaca pernah dengar ngaret, kan? Jam
karet itu lho!!! Dimana seeorang yang berjanji, namun terlambat datang.
Sepertinya ngaret itu
sudah membudaya ya? Sering mendapati dan bertemu orang-orang seperti
ini? Atau anda punya teman yang suka ngaret? Atau malah anda yang selalu
ngaret?
Saya memiliki seorang
teman, sebutlah namanya Rika. Rika ini sering sekali terlambat jika
telah berjanji datang ke suatu tempat. Misalnya kita berjanji
mengunjungi suatu tempat pada pukul 2. Nah, si Rika ini
baru datang pukul 4 sore, atau paling cepat pukul 3 sore. Siapa yang tak
marah bila diperlakukan demikian? Padahal Rika sangat mengetahui
kebiasaan tepat waktu yang saya miliki.
Pernah suatu ketika kami buat janji, lalu ia berkata, “da, tunggu aja di luar komplekmu ya, aku jemput jam 2”.
Setengah jam sebelum berjanji saya sudah siap lalu jam 2 saya tunggu di
depan komplek. Namun, Rikanya belum datang. Ketika saya telepon, ia
beralasan lagi macet (ia mengendarai mobil). Saya berfikir, daerah rumah
saya dan Rika tidak pernah terjadi kemacetan. Ya sudah,, masih juga
saya menunggu Rika sampai jam setengah 4 sore ia baru sampai. Bayangin
aja, 2 jam saya menunggu seorang teman di pinggir jalan???
Setelah ia datang,
Lalu ia berkata panjang lebar tentang alasan keterlambatannya. Sungguh
saya sudah tak perduli lagi, saya marah tapi masih tetap diam, dan
tiba-tiba amarah saya yang benar-benar memuncak itu berubah menjadi
tangisan yang lumayan kencang. Mungkin pembaca menganggap saya terlalu
berlebihan a.k.a lebay, tapi bertahun-tahun menghadapi Rika, saya
sungguh tak kuat.
Hingga Suatu ketika,
Rika dipanggil untuk menjalani tes wawancara pada suatu kantor yang
sempat ia masukkan lamaran pekerjaan. Pada hari dan jam yang ditentukan,
Rika belum datang. Ia sampai ke kantor tersebut 1 jam berikutnya.
“maaf bu, saya terlambat, saya tadi mengantar nenek saya ke rumah saudara”, kata Rika.
“o,, ya sudah, kamu datang aja nanti lagi pas tes gelombang kedua”, kata ibu tersebut.
Dengan kecewa Rika
pulang ke rumah dan malamnya ia menghubungi saya guna menceritakan
kekecewaannya. Lalu sebagai teman, sayapun menasehati Rika untuk tak
mengulangi lagi kesalahannya. Dan Pembaca tahu?? Rika tidak pernah lagi dihubungi oleh orang kantor tesebut.
Selepas kekecewaan
itu, Rika semakin berusaha untuk tidak terlambat apabila berjanji. Tapi
ya sesekali pasti terlambat juga. Apalagi berjanji bertemu
teman-temannya. Saya sudah memakluminya, sudah lelah rasanya saya
menghadapi tingkahnya.
Bagi orang-orang yang sering menghadapi teman yang suka ngaret, mungkin tips berikut bisa anda pakai :
1. Jika
teman anda datang terlambat sekali-sekali wajar, tapi kalau seperti
Rika??? Diamkan saja dia, Biarkan saja ia berfikir dengan caranya supaya
lebih menghargai anda. Saya pernah mendiamkan rika dan tak perduli
padanya, sedikit-sedikit dia mulai berubah.
2. Buatlah
waktu berjanji untuk bertemu yang lebih cepat dari acara, minimal satu
jam sebelum acara. Tapi jangan katakan pada orang yang dimaksud,
maksudnya supaya ia sampai tepat waktu setelah bersantai-santai sejenak.
Misalnya
: saya dan Rika hendak menghadiri suatu acara pada pukul 3 sore, saya
katakn saja acara pukul 2 siang. Saya sudah dapat membaca rika melalui
kebiasaannya dan benar, Rika datang pukul 3 sore saat acara baru
berlangsung.
Bagi orang yang suka ngaret, yang harus anda ingat adalah :
1. Jangan pernah menganggap sepele kepada teman/partner anda yang mempunyai janji dengan anda.
2. Jangan pernah punya pikiran, “oh,, dia akan maklum sama keterlambatan saya”. Jadi anda bisa santai. Oh NO !!!!
3. Jika
mungkin pun teman anda maklum terhadap keterlambatan anda, bagaimana
jika anda dipanggil wawancara kerja?? Mau terlambat juga?
Seperti
Rika di atas, ia terlambat ke wawancara dan karyawati kantor tersebut
mengatakan akan memanggilnya pada tes gelombang kedua. Padahal tidak
pernah. Mau seperti itu?
Jika alasan yang anda
pakai adalah anda belum makan, pastinya anda akan disuruh makan juga.
Alasan belum makan masih bisa dimaklumi, tapi kalau alasan kelamaan
siap-siap a.k.a dandan atau mengantar nenek? Siapa yang bisa maklum?
Apakah tak ada orang lain yang dapat mengantar nenek anda? Atau harus
satu jam waktu anda berandan (pria/wanita) ?
Jika sudah berjanji dengan seseorang, alangkah baiknya jika janji itu benar-benar ditepati dan tolong jangan
samapi terlambat. Jikapun terlambat, jangan sampai satu jam atau lebih.
Apalagi untuk dunia kerja. Pimpinan mana yang mau merekrut anda jika
anda terlambat hadir pada waktu wawancara?? Pasti tidak sampai berfikir
dua kali, langsung anda tidak di panggil lagi jika pun wawancara
dilakukan.
Jangan banyak alasan
jika sudah terlambat, karena pada dasarnya seseorang tidak ingin
mendengar alasan keterlambatan anda. Yang orang mau tahu adalah, anda
hadir tepat waktu saat itu.
0 komentar