Habis Angel Lelga, Terbitlah Sang Model Majalah Pria Dewasa
Lebih kurang 3 bulan lagi, rakyat
Republik ini akan memilih mereka para calon wakil rakyat yang akan ikut
memegang kendali dalam dunia politik. Tak sampai di situ, kepada mereka
diharapkan adanya perbaikan dalam segala aspek yang tentunya dapat lebih mensejahterakan
rakyat. Namun sebelum itu berlangsung, agar kita dapat menjadi pemilih cerdas,
maka kitapun harus mengikuti kerja wartawan yang selalu mengedepankan prinsip
5W+1H (what,
who, why, when, where, how).
Kita, sebagai calon pemilih cerdas,
wajib mencari tahu siapa dan apa yang memotivasi si caleg sehingga mau
mencalonkan diri. Tak cukup sampai di situ, kita juga harus tahu latar belakang
entah itu kegiatan sosial maupun pendidikan si caleg yang akan melenggang ke
Senayan ini.
*
Masyarakat kita, mau disadari (baca:
diakui) atau tidak, yang sudah dan bisa membaca, cukup malas membaca, apalagi
mencari tahu suatu isu. Padahal, beragam media cetak dan online, terus saja
bertambah. Kita lebih mau “disuap” oleh televisi. Untuk itu, di tahun politik
ini, tak dapat dipungkiri, acara televisi seperti Mata Najwa pun hadir ditengah
kita yang buta akan perpolitikan tanah air, terlebih menjelang pileg-pilpres
ini.
Ratu Hermes,
caleg PPP di Mata Najwa
Sebagaimana yang kita ketahui, Najwa
Shihab sebagai tuan rumah Mata Najwa memang terbilang cukup kritis dalam
melempar pertanyaan kepada Narasumber. Hemat penulis, ini tidak menjadi masalah
selama dapat membuka mata pemirsa yang akan ikut dalam Pileg dan Pilpres
pada tahun ini. Selain memang menjadi presenter, Najwa Shihab tentunya
menempatkan dirinya sebagai masyarakat yang nantinya akan memilih si caleg ini.
Tujuannya yaitu agar pemirsa televisi mengetahui kredibilitas dari beragam
politikus, baik caleg maupun capres yang akan melaju nanti. Maka dari itu,
lewat tayangan Mata Najwa yang tayang setiap Rabu malam, selalu dihadirkan
orang-orang dari dunia politik.
Mengingat tahun ini adalah tahun
politik yang diawali Pileg di 9 April 2014 mendatang, maka Rabu 15 Januari
2014, telah kita saksikan bagaimana dan apa yang akan dilakukan oleh seorang
Angel Lelga yang bila terpilih nanti, akan menjadi caleg DPR-RI untuk Dapil V,
Jawa Tengah.
Namun, melihat tayangan minggu lalu
itu, ekspresi wajar pertama yang penulis lakukan adalah tertawa yang kemudian
diikuti dengan diam. Mengapa? Dapat kita saksikan, ekspresi mata dari Angel
Lelga yang kebingungan dalam menghadapi “gempuran” dari sang presenter,
Najwa Shihab. Setelah dari mata, kita lihat cara bicaranya. Banyak jawaban yang
‘gak nyambung.
Mengapa ‘gak nyambung? Jelas ‘gak
nyambunglah. Najwa menanyakan A, si Angelnya malah jawab B. Tak puas dengan
jawaban Angel, Najwa pun bertanya lagi pertanyaan yang sama namun dengan bahasa
yang mudah dipahami Angel. Nah ini dia yang menyebabkan si Angel Lelga menjadi
bulan-bulanan di jagad maya seminggu terakhir ini. Kalau ditanyakan kepada
Ketua Umum partai yang mewadahi Angel Lelga, Surya Darma Ali, jawabannya hanya
karena Angel Lelga ini masih baru jadi belum mengerti benar bagaimana harus berpolitik.
*
Bagi pemirsa televisi, rekam jejak
Angel Lelga selama ini tak lepas dari gosip miring. Seperti: setelah Muallaf
pernah menikah siri dengan capres PKB sekaligus Raja Dangdut, Rhoma Irama yang
diceraikan. Pernah juga digosipkan menikah siri dengan pengusaha batu bara asal
kalimantan, Aman Jagau. Dan yang tak ketinggalan, julukan Ratu Hermes pun
diberikan padanya setelah melihatnya mengoleksi juga ingin melelang tas bermerk
yang harganya sekitar puluhan atau bahkan ratusan juta rupiah itu. Belum lagi,
beberapa film horror Indonesia yang belakangan ini menampilkan tubuh molek
pemainnya, yang juga Angel Lelga mainkan.
*
Tindak tanduk Angel Lelga sudah
jelas, cercaan manis seminggu terakhir ini penulis pikir, rasanya sudah
cukuplah demi menguji mentalnya, kasihan juga lho! Penulis juga mau lihat,
apakah benar bila terpilih nanti, sang Ratu Hermes ini benar-benar mau
menyerahkan Gajinya di DPR jika terpilih jadi caleg nanti? Ya... seperti
pengakuannya di acara Mata Najwa minggu lalu.
Tadinya Penulis pikir, Cuma Angel
Lelga yang akan menjadi “bunga” nantinya di dewan terhormat itu Ternyata, Angel
Lelga ini ada “penerus”nya juga, Tata namanya.
Destiara
Talita, caleg dari PKPI
Namanya memang belum begitu atau
bahkan tak dikenal oleh pemirsa televisi kita. Namun, ternyata seorang
Destiara Talita adalah caleg PKPI yang berangkat dari Model Majalah Pria
Dewasa.
Menurut Tata, demikian nama
panggilannya, ia akan serius menjadi caleg bersama PKPI dan benar-benar akan
meninggalkan dunia yang telah memberikannya pundi-pundi rupiah itu. Untuk
menunjukkan keseriusannya, Tata (25) pun sudah mempersiapkan berbagai keperluan
kampanye, termasuk fotonya bersama Sutiyoso,
mantan gubernur DKI Jakarta yang merupakan ketua umum PKPI.
Tata sendiri akan berlaga di Dapil
VIII, Jawa Barat. Menurutnya, keseriusannya menjadi caleg ini untuk menjadi
penampung aspirasi rakyat dan ia juga berjanji untuk tak berpose seksi lagi
jika menjadi caleg nanti, seperti yang ia katakan,
“saya kan memang awalnya dari majalah dewasa, dan kemarin itu sudah rencana
berhenti waktu daftar jadi caleg.”
Mengenai foto-fotanya yang terdapat
di kalender juga majalah dewasa itu, begini menurut Tata :
sumber gambar: Tata caleg PKPI. dok. timeline Facebook merdeka.com
Bagi penulis pribadi, adalah kesalahan yang cukup fatal apabila keterwakilan perempuan di DPR RI harus diisi oleh orang yang terbata-bata ketika ditanyai oleh Presenter, Najwa Shihab atau Berangkat dari Model Majalah Pria Dewasa.
Berpenampilan menarik (baca: seksi)
mungkin boleh saja, asalkan pemikirannya terisi oleh pikiran bagaimana
mensejahterakan masyarakatnya, terlebih kaum perempuan yang semakin banyak
mengalami pelecehan, belakangan ini.
*
Keterwakilan kaum perempuan di dunia
politik memang sangat bagus. Jujur saja, penulis sangat mengapresiasikan
langkah ini sekaligus berharap kepada mereka guna merekonstruksi dan merenovasi
aspek kehidupan perempuan itu sendiri.
Namun, alangkah lebih bijak lagi
untuk tak usah maju atau mencalonkan diri jika hanya bermodal tampang, tubuh
seksi, uang, dan popularitas. Masyarakat, dewasa ini sudah sangat melek media
maupun hanya televisi, lho Bu caleg. Kami tak mau membuang-buang suara kami
bila hanya akan menyengsarakan nasib seluruh rakyat republik ini lima tahun
kedepan hanya karena memilih caleg yang tak memiliki kredibilitas.
*
Kita, perempuan ini yang
memilih bermain di ranah politik itu, konsekuensinya jelas, lho!
Selain masih banyaknya doktrinisasi
bahwa perempuan hanya pantas di kasur, sumur, dapur, adanya ultimatum yang
mengatakan bahwa perempuan itu tak boleh sama tingkatannya dengan laki-laki,
tentunya menambah beban tersendiri bagi kita sebagai perempuan. Maka dari itu,
supaya tak terkesan asal-asalan, kita perempuan ini juga harus memperhatikan
benar-benar, apa yang harus kita berikan bagi masyarakat, tentunya lewat
kecerdasan yg kita miliki.
*
Untuk itu, kepada partai politik,
jangan hanya karena demi memenuhi kuota 30% sehingga caleg yang tak memiliki
kredibilitas pun diusung dong. Ini namanya pemaksaan, bukan? Tolong diadakan
uji kompetensi caleg. Semisal, calegnya ini benar-benar dari kalangan
terpelajar atau calegnya ini juga harus memiliki dedikasi, tentunya bukan saja
memiliki uang serta modal tampang dan janji manis.
Makanya, diperlukan uji kompetensi caleg guna memilah dan memilih, siapa saja
yang pantas untuk menjadi kader. Kalau “asal comot” begini, selain calegnya
yang malu, tentunya kredibilitas partaipun akan turut diragukan. []
0 komentar