Kritikus Film Tak Sekedar Pecandu Film (1)
Pusbang Film Kemendikbud mengadakan workshop penulisan kritik film dan
artikel film non-kritik di Four Season Hotel by Sheraton, Medan, 7-9 September 2017.
Acara yang diikuti oleh berbagai komunitas film dan para jurnalis di Medan ini dikatakan moderator kegiatan, Daniel Irawan, diharapkan, lewat acara ini dapat melahirkan kritikus-kritikus film
yang baik, terutama dari kalangan jurnalis, demi kemajuan film indonesia mendatang. Apalagi, dalam waktu dekat, diharapkan, para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, sudah dapat mengikuti lomba ajang Apresiasi Film Indonesia 2017.
Acara tersebut diisi oleh berbagai nama yang tak asing lagi dalam bidang kritik film, misalnya Wina Armada Sukardi. Dalam materinya, Wina mengatakan, Sejarah Kritik Film di Indonesia usianya hampir sama dengan sejarah Industri perfilman Indonesia sendiri. Segera setelah ditayangkan karya film pertama di Indonesia, tahun 1928 wartawan Saerun langsung membuat “kritik” terhadap film tersebut yang berisi anjuran-anjuran perbaikan. “Kritik” Saerun itu dapat dipandang sebagai kritik film pertama di Indonesia.
Acara tersebut diisi oleh berbagai nama yang tak asing lagi dalam bidang kritik film, misalnya Wina Armada Sukardi. Dalam materinya, Wina mengatakan, Sejarah Kritik Film di Indonesia usianya hampir sama dengan sejarah Industri perfilman Indonesia sendiri. Segera setelah ditayangkan karya film pertama di Indonesia, tahun 1928 wartawan Saerun langsung membuat “kritik” terhadap film tersebut yang berisi anjuran-anjuran perbaikan. “Kritik” Saerun itu dapat dipandang sebagai kritik film pertama di Indonesia.
Apa itu Kritik Film?
1.
Sama seperti hampir semua bidang lain, sebuah definisi baku tidak akan cukup
menjawab makna sebuah istilah secara lengkap dan tepat. Contoh: Apakah kursi?
2.
Tidak ada definisi kritik film yang
sedemikian lengkap dan tepat, tetapi definisi dapat mewakili gambaran
umum yang mendekati kenyataan.
3.
Kritik film ialah (1) sebuah telaah cukup mendalam terhadap (2) sebuah karya
film (3) baik secara menyeluruh dan atau hanya bagian tertentu (4) berdasarkan tanggapan dari gabungan
pengetahuan yang memadai, serta “rasa ” yang sudah terasah atau
terlatih (5) dalam bentuk tulisan atau
siaran.
Resep Kritik Film
1.
Tidak ada resep tunggal yang baku bagaimana
menulis kritik film yang baik.
2.
Ada seperangkat parameter yang dapat dipakai
sebagai pedoman pembuatan kritik film yang lebih terukur.
3.
Pengkatagorian jenis atau bentuk kritik film
biasanya cenderung dilakukan oleh para ahli atau pengamat bukan oleh kritikus
filmnya sendiri.
Mengapa?
1. Pada
dasarnya secara naluriah setiap orang adalah kitikus, baik untuk dirinya
sendiri maupun orang lain.
2. Tak
ada syarat formal untuk menjadi seorang kritikus film, tetapi secara
subtansial selayaknya kritikus memiliki karakteristik tertentu.
3. Kritikus
film dapat menjaga keseimbangan antara reaksi-reaksi emosionalnya dari
film yang ditontonnya dan uraian jalan pikirannya terhadap analisis yang
dibuatnya.
4. Seorang kritikus film, uraian, argumentasi dan pemikirannya "dihargai" dan "diapresiasi" khalayak, walaupun belum tentu disetujui.
Syarat Kritikus Film
1. Seorang yang
sering, senang dan berminat menonton film. Memiliki perbadingan banyak film.
Tetapi kritikus film berbeda dengan sekedar pencandu film.
2. Memiliki
pengetahuan yang luas terhadap dunia
perfilman, baik estetik, etika, teknikal dan sosial budaya.
3. Kritikus
film pemikir yang jeli tetapi sekaligus juga memiliki kepekaan dan intink
kuat terhada unsur –unsur filmis.
4. Memiliki kemampuan
mengutara analisisnya dengan menarik dan sesuai dengan bidang komunikasinya.
Jadi kesimpulannya:
1. Kritik film tidak sama dengan berita film.
2. Kritik film
bukan repotase, features dan wawancara film.
3. Kritik film
bukan promosi film dan juga bukan antipromosi film.
4. Kritik film
ialah daya upaya maksimal dari seorang pengamat/peneliti film untuk mencari hakekat dan makna suatu karya
film secara sistematik dengan menyimak, menimbang, menilai dan menafsirkan baik dari relevansi estetika,
etika, maupun sosial budaya .
bersambung...
Terima Kasih atas kiriman materinya, teman-teman KOFI SUMUT.
1 komentar
aku baru tau tetang ini. bermanfaat banget infonya. makasih kak ^^
BalasHapus