Satu-satunya Kafe ala Bali di Medan



Siapa yang tak suka berkunjung ke kafe? Hingga Juli 2023, tepatnya setelah pandemi, perkembangan teknologi internet yang semakin canggih, berikut sosial media, semakin banyak pula masyarakat yang mendatangi kafe, dari mulai hanya untuk makan, berkumpul bersama teman, keluarga, dan relasi untuk arisan, mengadakan rapat, atau hanya suka suasana kafe yang ramai.

Masing-masing pemilik kafe, semakin berpikir, bagaimana membuat kafenya semakin ramai dikunjungi pelanggan, dari mulai menambah menu kekinian dan plating makanan cantik seperti  di hotel-hotel mewah, membuat suasana kafe yang cantik dan tidak membosankan, sampai memberi fasilitas dan pelayanan cukup membantu kepada penyandang disabilitas, yang tentunya memiliki hak yang sama untuk santai di kafe.



Hal-hal di atas pula yang dipikirkan oleh Grace Siringoringo bersama suami, sebelum membuka Dimigo Pool, Resto & Bar, pada September 2022 lalu, di Jalan Tapian Nauli III, Ringroad, Medan Sunggal, Kota Medan.


Bagaimana Fasilitas di Dimigo Pool, Restaurant & Bar?




Setelah dari parkiran kafe yang luas, orang-orang yang datang, langsung bertemu dengan pagar biru yang tinggi dan lebarnya bisa untuk masuk satu unit mobil.


Mobil boleh masuk, khususnya yang mengantar penyandang disabilitas, seperti saya. Malah itu merupakan kesempatan bagi supir kendaraan online, yang belum pernah melihat dalamnya kafe ini.


Jadi ceritanya, kebetulan yang menjemput saya di kafe ini beberapa waktu lalu, bersyukur dipesan oleh saya, karena katanya dia sudah lama sekali ingin melihat kafe ini. Katanya bagus sekali, persis seperti yang dilihatnya di instagram. “Seperti di Bali ya, Kak,” katanya terkagum-kagum sambil terus wah-wah…



Jadi memang, di kafe cantik ini, ramah bagi penyandang disabilitas, diberikan kemudahan, mulai dari diizinkan mobil untuk masuk, sampai karyawan dan satpam yang sigap. Bahkan salah satu satpamnya bilang ke saya, di sini, kami semua siap membantu pengunjung, khususnya bagi penyandang disabiltas.




Mengenai kemudahan bagi penyandang disabitas untuk menikmati suasana kafe, kata Grace, memang diupayakan terus ditingkatkan, mengingat banyak area publik, khususnya di Medan, yang belum ramah disabilitas.


Ternyata setelah saya periksa sendiri, memang apa adanya seperti yang dikatakan Grace. Selain bersih, area toiletnya juga ramah disabiltas, dimana klosetnya merupakan kloset duduk.



Pengunjung yang masuk, kemudian langsung disuguhkan pemandangan kolam renang yang amat luas, serta hamparan luas area outdoor serupa Beach Club di Bali. Makanya di instagramnya ditulis, “Medan Rasa Bali”. Sementara itu, perpaduan warna biru dan putih di dinding kafe, mengingatkan kita ke Santorini, Yunani. 

Dimigo Cafe, Pool, Resto & Bar ini, memang benar-benar ada kolam renangnya. Ini merupakan magnet utama dari kafe yang memiliki 40 karyawan ini

Kolam renangnya bukan hanya pajangan, tetapi kolam setinggi 1.5 meter ini, benar-benar bisa digunakan untuk berenang atau sekedar santai dengan pelampung di atas air oleh pengunjung, secara gratis, tentu dengan memesan makanan dan minuman terlebih dahulu di kafe yang buka setiap hari, dari pukul 10.00 pagi  hingga pukul 11 malam. Khusus pukul 12.00 malam (weekend).


Kata Grace, ide kolam renang ini ada, karena dia sendiri, kalau ingin ngafe, selalu bawa anak. Jadi, bapak dan ibu tenang ngafe, anak-anak yang bisa berenang, juga senang berenang. Sangat cocok untuk Quality time bersama keluarga.




Masih di area outdoor, ada ruangan terbuka (non AC), yang biasa dimanfaatkan sebagai panggung live music setiap pukul 19.00 sampai 22.00, venue pesta pernikahan, acara gathering kantor dan kumpul komunitas, maupun acara lain yang memerlukan area luas. Tentu saja, ini harus direservasi dulu ke kafenya. 





Ada juga area AC, yang dilengkapi pintu besar yang dapat diputar hingga 180 derajat, yang cukup nyaman dan luas. Ac di ruangan juga terasa sekali. Btw, ini juga dekat dengan area dapur (kitchen).




Tak lupa, ada area di lantai 2, yang telah disiapkan 4 meja. Namun berhubung sekarang sedang sering hujan, sejauh yang saya lihat, pengunjung lebih sering di area AC dan Non AC.

Bagaimana dengan makanannya?



Berbicara soal kitchen, tentu bicara soal makanan, ‘kan? makanannya cukup variatif. Ada makanan ringan seperti chicken wings, makanan berat ala western seperti Spaghetti, juga makanan Indonesia.


Dilengkapi juga dengan minuman seperti teh dan kopi, juga aneka juice dan float, yang cocok dinikmati bersama teman dan keluarga.








Mengenai harga, katanya, banyak yang mengatakan, harga makanan dan minumannya mahal. keluhan-keluhan seperti itu ditanggapi santai olehnya, karena di sini menyediakan bermacam paket makanan mulai Rp 50.000, dapat makanan dan minuman.


“Tentu kami sudah menyiapkan berbagai paket setiap bulannya yang juga dapat meringankan konsumen, sehingga kita sama-sama happy di sini, apalagi karyawan ada 40 orang,” tambahnya.


Setelah saya perhatikan sendiri, menu dan harganya, sama saja seperti kafe kebanyakan, kok. Belum lagi fasilitas kolam renang dan suasana seperti di bali dan Santorini, lho. Jadi terbayar...




Prinsipnya berani masuk ke kafe manapun, berarti berani bayar. Tidak usah mengatakan hal yang tidak baik untuk usaha orang.


Sebelumnya di lokasi tersebut, sudah ada V8 Coffee. Cuma barangkali, karena kafe yang menjual kopi sudah banyak dan dirasa monoton, termasuk pemasukan sudah semakin berkurang, sebagai pengusaha, akhirnya bersama suami, Grace memutar otak lagi, bagaimana menciptakan kafe yang bisa mendatangkan banyak pengunjung, tentu sekalian membuka lapangan pekerjaan baru, khususnya setelah pandemi, hingga berdirilah kafe Dimigo, di atas tanah seluas kira-kira 2000 meter, yang diambil dari nama anak pertama pasangan ini, Dimi. 


Jadi, yang berdomisi di Kota Medan dan sekitarnya, kalian sudah pernah ke sini?





You Might Also Like

1 komentar

  1. Aduuuuh dah lamaaaa ga mudik ke Medan 😂. Baca ini langsung kangeeen mba. Di ringroad yaaa. Aku catet dulu, planning sih akhir tahun mau mudik, ntr aku coba main kesana Ama adik2ku.

    Cakeeep ih tempatnya. Naah aku setuju Ama prinsipnya. Kalo berani masuk kafe, harus siap dong Ama harga yg pasti beda Ama warung. Apalagi kalo fasilitasnya juga lebih bagus. Buatku sendiri, Hrg mahal gapapa, tapi hrs sebanding Ama rasa makanan.

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Just an ordinary girl who wanna be a woman someday

Translate