[Ibu dan Anak] Bunda, Setop Berikan Gadget Pada Anak

gambar dari http://keluarga-terkini.blogspot.com

Semakin hari, zaman semakin canggih. Berikut penggunaan gadget, khususnya  telepon selular (ponsel) pintar, terus meningkat. Tak hanya menjangkiti orang dewasa, para anak dibawah 14 tahun termasuk  balita, sudah lancar menggunakan gadget canggih tersebut. Rasanya, sudah semakin sulit kebiasaan bermain gadget itu berpisah dari anak kita.

Pada anak di bawah 14 tahun misalnya. Mereka sering membawa telepon selular (ponsel) pintar  yang harganya jutaan rupiah itu. Mereka juga cenderung memiliki keinginan pamer dengan teman-temannya. Di saat itu misalnya, ada orang yang tak dikenal, lalu menjadikan sang anak sebagai incaran untuk dia melakukan tindakan kriminal (perampokan) misalnya, tentu ini berbahaya. Faktor keamanan ini menjadi alasan utama kita harus berpikir dua kali untuk memberikan barang mewah kepada sanga anak.

Alasan selanjutnya yaitu, para remaja ini tentu menggunakan ponsel, khusus untuk bermedia sosial. Di usia ini, para anak begitu menikmati ponsel pintar karena lebih ringkas untuk mengakses media sosial, seperti instagram dan facebook. Kedua media sosial ini menjadi yang tersering digunakan mereka, untuk saling berinteraksi, termasuk dengan orang baru. Dengan orang baru misalnya, kalau perkenalannya biasa saja, tak menjadi masalah. Namun yang membahayakan, bila bertemu dengan orang baru dengan maksud dan isi percakapan (chat) yang tak baik, tentu saja ini bahaya. Tentu kita pernah membaca atau menonton di berbagai media, terkait kasus pemerkosaan bahkan pembunuhan terhadap remaja, yang  berawal dari media sosial.

Selain para remaja, para balita juga tak boleh dibiasakan dengan diberi telepon selular (ponsel) pintar, lho Bun. Pada usia segini, seharusnya kita memantau tumbuh kembangnya dengan teliti dan lebih sering mengajaknya bermain.

Sebagai contoh misalnya, seorang teman yang telah memiliki anak dan kini usianya masih balita, sering memberikan ponselnya kepada anaknya. Ini dilakukan agar anaknya tak menangis. DI ponsel tersebut, si anak bermain game yang diinstal oleh si anak sendiri tanpa sepengetahuan ibunya. Si ibu malah dengan bangga menceritakan bahwa anaknya sudah pintar teknologi di usia dini.

Terus terang, saya miris mendengar pengakuan si ibu. Betapa tidak. Beberapa kali saya menegurnya untuk tak memberikan ponsel kepada anaknya, namun masih diberikan. Kembali dikatakannya, alasan dia memberikan ponsel tersebut karena kasihan, takut si anak menangis, ingin selalu menuruti permintaan si anak atau tak bisa keras dengan si anak.

Saya rasa, hal-hal seperti itu bukanlah cara untuk memanjakan si kecil dengan bijak. Cara tersebut malah akan menjadi boomerang untuk kita sendiri. Mengapa?

1.    Anak semakin susah diatur dan lupa waktu

Tak salah, Bunda. Dengan memberikan ponsel pintar, si kecil jadi semakin susah diatur. Dia menjadi sibuk dengan dunianya sendiri. Misalnya dengan bermain game, si kecil jadi tak bisa diajak makan, maupun mandi. Malah ada kecenderungan malas.

2.    Anak Menjadi Keras Kepala

Jika kita terus menuruti keinginannya, si kecil jadi semakin keras kepala. Apa yang dia minta, tak boleh menunggu apalagi tidak, semua harus kita turuti. Tentu ini boomerang untuk kita. Sungguh, kita akan kebingungan sendiri dengan si kecil yang semakin keras kepala.

Selain yang saya sebutkan di atas yang memang sering dihadapi orang tua, menurut seorang Dokter Anak asal Amerika, Cris Rowan, seperti dikutip astaga.com mengatakan, perlu adanya larangan untuk penggunaan gadget pada usia anak yang terlalu dini (dibawah 12 tahun). Mengapa?

1.    Kekurangan Perhatian dan Menurunnya konsentrasi

Si Kecil pada usia 0-2 tahun ini, pertumbuhan otaknya memasuki masa yang tercepat dalam berkembang hingga usia 21 tahun. Lingkungan memberikan efek yang banyak untuk memaksimalkan pertumbuhan otaknya, termasuk ponsel pintar tadi. Cuma, si gadget tadi mengambil peran yang memang seharusnya dia dapatkan dari lingkungan sekitar. Ini akan berdampak pada kurangnya perhatian, gangguan kognitif, kesulitan belajar, impulsif, dan kurangnya kemampuan mengendalikan diri.

2.    Perkembangan Tubuh yang Ikut Terhambat dan Obesitas

Normalnya, seseorang yang menggunakan ponsel pintar tadi, dalam keadaan duduk. Padahal, anak dengan masa pertumbuhan, harus lebih aktif bergerak. Tentu dapat dibayangkan, bagaimana dengan kecakapannya yang menurun karena dia tak aktif. Misalnya, kesulitan berbicara dan bergerak. Selain itu, tak hanya orang dewasa, obesitas juga mendekati seorang anak dengan intensitas penggunaan ponsel pintar yang tinggi.

3.    Gangguan Tidur

Bukan rahasia, penggunaa ponsel pintar bagi orang dewasa saja, sudah mengurangi intensitas tidur, apalagi pada anak-anak. Pada sebuah studi ditemukan, 75% penggunaan ponsel pintar yang berusia 9-10 tahun, mengalami gangguan tidur yang memiliki dampak yang cukup besar terhadap prestasi belajarnya.

4.    Gangguan Mental

Ini merupakan dampak buruk dari penggunaan gadget, khususnya ponsel pintar, Lho Bunda. Si kecil yang terus menerus bermain ponsel, lama kelamaan akan meningkatkan kecemasan pada dirinya, yang diikuti dengan depresi dan gangguan perilaku hingga gangguan bipolar. Waspada ya, Bun.

5.    Agresif

Sudah menjadi rahasia umum bahwa media sosial yang diakses dengan mudah lewat ponsel pintar, terdapat banyak tayangan kekerasan. Bila si kecil melihat tayangan ini terus, dikhawatirkan, dia akan menjadi sosok yang agresif.

6.    Adiksi (kecanduan)

Jika sudah terbiasa, biasanya kita akan semakin menyukai hal tersebut dan akan sulit untuk melepaskan kebiasaan tersebut, bukan? Nah, demikian juga yang akan terjadi bagi si kecil yang sudah kecanduan dengan gadget. Ini dia yang saya maksudkan di atas, bahwa kebiasaan ini pula yang akan menjadi boomerang bagi para orang tua yang terbiasa menuruti keinginan anaknya.

7.    Radiasi

Jangankan pada orang dewasa, si kecil juga mendapati larangan menggunakan ponsel terlalu lama. Ini disebabkan, World Health Organization (WHO) / Badan Kesehatan Dunia, mengkategorikan ponsel tersebut dalam resiko 2B karena radiasi yang dikeluarkannya. Radiasi ini lebih sensitif kepada anak-anak karena otak dan sistem imun (kekebalan tubuh) mereka, masih berkembang.

8.    Tak efektif mendidik

Usia si kecil memerlukan asupan edukasi yang bermanfaat. Namun, dengan kebiasaannya tersebut, edukasi ini tak akan bertahan lama diingatannya. Makanya, penggunaan gadget ini tak bisa untuk mendidik si kecil.

Memberikan gadget (ponsel pintar) kepada si kecil atau anak di bawah 14 tahun, belum bermanfaat. Karena toh, dengan ponsel pintar itu, mereka hanya bermain-main. Padahal, usia mereka adalah usia emas bagi tumbuh kembang otaknya, berikut kepribadiannya yang harus kita arahkan sesuai norma yang berlaku dalam tatanan hidup bermasyarakat. So, bagi Bunda yang masih memberikan ponsel pintarnya kepada buah hatinya, dapat mempertimbangkan kerugian yang lebih banyak ini ya, Bun.

Tulisan ini pernah diposting di sini. Semoga masih bisa dibuka.

Salam.

Fb: Auda Zaschkya
Ig: @perempuankopi
Twitter: @perempuankopi
email: zaschkya25@gmail.com

You Might Also Like

14 komentar

  1. indeed banget mba, menjadi PR besar dalam mendidik putra dan putri di era sekarang ya mba

    BalasHapus
  2. Betul bgt ka . Salah bgt klo ortu membiarkan anaknya main gadget dengan alasan supaya dia diem. Padahal itu salah besar bgt. Harus pintar" ngedidik anak di zaman skrng.

    BalasHapus
  3. Setuju banget nih. Gak cuma anak-anak, sekarang aja kita yang bukan anak-anak sudah susah banget lepas dari gadget.

    BalasHapus
  4. Setujuu banget nih kk.. miris lihat anak anak jaman sekarang mainannya gadget..😖

    BalasHapus
  5. Bener, keponakanku udah kecanduan gadget. Ortunya lagi berusaha agar si anak lupa sama gadgetnya

    BalasHapus
  6. hal ini memang perlu diperhatikan ya. jangan sampai anak jadi pemarah/keras kepala gara-gara keterusan main gadget :(

    BalasHapus
  7. adekku yang masih SD jg bawaannya hape terus, kalau diambil marah2 serem

    BalasHapus
  8. Betul! Aku setuju banget. Sedih zaman sekarang anak2 main gadget mulu, mata jadi rusak, tubuh gak aktif gerak, dan jadinya individualis gak peduli lingkungan sekitar.

    BalasHapus
  9. Indeed banget, aku kadang suka colongan kasi HP ke anak, buat nonton kartun karna biasanta dirumah org kalo lagi bertamu gak enak nunpang nonton, trus kalo dit4 makan juga biasa nya putarin lagu dan film, kalo game emang gak aku biasain

    BalasHapus
  10. Aku juga setuju, tp namanya zaman skrg dan anak sering lihat kita pakai gadget, pasti mau tahu juga. Aku sih termasuk yg ngasih gadgey ke anakku sebatas dia untuk dengar lagu aja. Untungnya dia tipe bosenan jd nonton bbrp lama nti dia bosan dan cari mainan lagi. Menurutku yg penting sebagai ortu ttp harusengawasi dan tahu kapan waktu kasih gadget atau melarang.

    BalasHapus
  11. bener banget contohnya adikku udah adiksi banget bisa kali ya dia kecuali tidur pasti tangannya pegang hape mulu, jalan keluarnya ku jadikkan budak beb, kusuruh ambil ini itu biar gerak dikit

    BalasHapus
  12. Seriously, so many people told me this. Anakku baru 5 bln but he very like youtube video. Kdg hatiku pro kdg hatiku kontra. Satu sisi aku tu berpikir mengedukasi anakku dg video anak anak di youtube buat prkmbgan system motoriknya, but satu sisi ngeliat anak anak lain smpe ngamuk ga dikasi gadget buat nnton youtube krn hpnya lg dpke emaknya, krn kcnduan. Itu ngeri si. Thx bgt kk buat artikelnya 😭

    BalasHapus
  13. Temenku ada yg sama sekali enggak ngasi gadget ke anaknya kak. Klo anaknya rewel pun, ga pernah dikasi gadget.

    BalasHapus
  14. Aku setuju banget buat gak ngasih gadget ke anak. Lebih banyak negatif nya dibanding positif

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Just an ordinary girl who wanna be a woman someday

Translate