Kecintaanku terhadap Menulis, Bawaku Jadi Content Creator
Saya sewaktu menjadi wartawan di depan pintu Gereja Graha Maria Annai Velangkanni, Medan, Sumatera Utara. |
Sejak masih sekolah, saya
sangat menyukai pelajaran yang berkaitan dengan lebih banyak membaca dan
menghafal (bukan ilmu pasti), berikut menuliskan perasaan saya ke secarik
kertas yang saya temukan saat itu juga. Praktis, media tulisan menjadi penolong
saya yang lebih banyak diam ini.
Tak jauh berbeda, ketika
saya mengambil jurusan sekretaris saat kuliah dulu. Sangat banyak yang harus
dibaca. Namun selepas kuliah itu, nasib mempertemukan saya dengan pekerjaan
yang ternyata memang tak bisa saya lakukan, yaitu marketing. Berkali-kali jadi
marketing, saya jengah juga karena merasa memang bukan bidang saya. Akhirnya
saya melanjutkan kuliah untuk meraih gelar strata 1, sambil tetap berharap,
mendapat kerja kantoran, sebagaimana yang diharapkan oleh banyak orang,
termasuk orangtua saya. Ya, dulu cita-cita saya biasa saja.
Saya masuk ke Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan konsentrasi jurusan Ilmu Komunikasi.
Awalnya sempat bingung juga, apakah saya yang pemalu ini bisa berkomunikasi dengan
baik? Saya takut ujung-ujungnya, setelah tamat kuliah, malah menjadi marketing
lagi. Ternyata setelah dijalani, saya baru mengerti kalau komunikasi tak selalu
mengandalkan keterampilan berbicara, namun juga dapat dilakukan dengan menulis.
Di sinilah saya baru merasa bahwa jurusan ini sudah tepat untuk saya seriusi.
Sejurus kemudian, saya mulai membuat akun di blog keroyokan www.kompasiana.com,
yang memang merupakan media warga. Setiap orang yang memiliki ide dan gagasan,
maupun opini pribadi, maka dia berkesempatan menuangkannya lewat tulisan dan
dibaca oleh banyak orang. Terang saja, karena Kompasiana adalah media untuk
sharing dan connecting secara online. Mulailah saya menulis dan menulis terus
di blog keroyokan tersebut, sampai saya paham tentang dunia menulis ini, yang
ternyata memiliki keasyikan dan kebanggaan tersendiri bagi saya. Siapa yang tak
bangga saat isi pikirannya, dibaca oleh banyak orang?
Berangkat dari
bertahun-tahun menjadi blogger, akhirnya untuk melengkapi kuliah saya saat itu,
dengan mengambil Kompasiana sebagai bahan untuk skripsi saya, hingga saya
dinyatakan lulus dengan titel S. Sos.
Melihat kecintaan saya terhadap menulis, oleh dosen pembimbing saya,
saya disarankan untuk menjadi wartawan. Ternyata dosen saya benar hingga
akhirnya saya menjadi wartawan di media lokal di kota saya. Saya sangat
menikmati pekerjaan itu. Menurut saya, itulah hobi yang dibayar, yang terus
memotivasi saya. Namun, malang tak dapat dihindari, saya mengalami kecelakaan
hingga menyebabkan cedera pada paha kanan saya yang menyebabkan saya tak bisa
berjalan, sementara ini.
Setelah sekira dua tahun,
akhirnya saya berhasil bangkit dengan semangat yang tersisa untuk tetap
menulis, salah satunya pada blog pribadi saya www.audazaschkya.com.
Terus menerus menulis, sehingga seorang kawan menawarkan untuk ikut menulis
bersamanya dengan Komunitas Sahabat Blogger (KSB) untuk menjadi Content Creator
di www.serempak.id.
Tentu ini tawaran menarik, mengingat saya harus tetap menjalankan kebiasaan
menulis saya agar tetap terasah, sekaligus tetap berpenghasilan, karena saya
tidak bisa bekerja di luar saat ini. Akhirnya saya bergabung bersama kedelapan
teman-teman dari KSB.
Untuk menjadi content
creator di serempak tersebut, kami diwajibkan memberikan sebanyak lima tulisan
pada bulan pertama, kemudian lima tulisan untuk di bulan kedua. Syukur sekali,
setelah menunggu antrian, walaupun belum semua, akhirnya tulisan saya sudah
tayang di web serempak. Wah, ini merupakan pencapaian yang patut saya syukuri. Saya
sangat senang jika tulisan saya dapat menambah pengetahuan dan referensi para
pembaca.
Selain itu, tentu saja, jangankan saya, Mama saya juga bangga terhadap
pencapaian saya. Beliau sangat bersyukur, di tengah keterbatasan saya sementara
ini, saya masih dapat berpenghasilan. Uang yang saya dapatkan, selain saya
gunakan untuk kebutuhan harian saya sebagai seorang perempuan, juga saya pakai
untuk ongkos berobat.
Saya berharap, walaupun
ruang gerak saya masih terbatas, pun saya tinggal di Kota Medan, semoga ke
depan, saya dapat berkembang seterusnya dalam dunia blogging ini, terutama bersama
Komunitas Sahabat Blogger (KSB) ini, juga tentunya dengan serempak. Selain itu,
saya ingin tetap menulis, demi melanjutkan cita- cita saya menjadi penulis
profesional.
Salam,
Auda Zaschkya
10 komentar
Semangat terus mba ,cobaan pasti ada solusinya.
BalasHapusTerus berobat dan memohon pertolongan nya agar mba bisa semangat menjalani kehidupan dan di sembuhkan penyakitnya
Semangat terus kak kejar impiannya dan sukses selalu ya!semoga impiannya bisa terwujud.
BalasHapusSemangat terus kak kejar impiannya dan sukses selalu ya!semoga impiannya bisa terwujud.
BalasHapusSemangat terus kak , setiap hidup pasti ada aja cobaannya yg penting kita terus berusaha .. semoga sukses ��
BalasHapuswell, jurusan kuliahku juga nggak nyambung sama kerjaanku sekarang wkwk. tapi aku enjoy sih jadi tetep dilanjutin aja :D
BalasHapusAku jg kerja ga sesuai jurusan kuliah kok dan have fun aja sampe skrg. Semangat untk kita semua ka :)
BalasHapusAlhamdulillah aku bacanya juga ikutan senang kak. Semoga sukses selalu dan senantiasa produktif berkarya yah kak, semangat!!!💜💜💜
BalasHapusSemangaaat sayang... aamiin aamiin semoga semua impianmu tercapai yaa!
BalasHapusKeren mbak, semangatnya luar biasa
BalasHapusWah keren yaaa kamu, aku ga berbakat menulis, posting satu artikel aja mikir banget dan lama
BalasHapus